Bahan makanan pada umumnya memiliki kandungan glukosa, misalnya jenis buah-buahan dan biji-bijian (karbohidrat). Glukosa pada makanan menghasilkan rasa manis. Rasa manis pada suatu makanan berasal dari bahan pemanis alami, buatan, maupun dari kandungan gula yang terdapat pada bahan pokoknya.
a. Bahan pemanis alami
Gula merupakan salah satu pemanis alami yang banyak digunakan dalam makanan maupun minuman. Gula yang terbuat dari ekstrak tebu disebut gula tebu atau gula pasir. Sedangkan gula yang terbuat dari penderesan kelapa dan aren disebut gula kelapa atau gula aren. Namun, penderita diabetes (kencing manis) dan obesitas (kegemukan) tidak dianjurkan menggunakan pemanis alami ini karena dapat meningkatkan kadar gula dan menambah berat badan.
Tabel 1. Pemanis Alami | |
Nama Zat | Kemanisan Relatif |
Sukrosa (gula tebu) | 100 |
Laktosa (gula susu) | 16 |
Glukosa (gula darah) | 74 |
Fruktosa (gula buah) | 173 |
Gambar 3. Gula Pasir
b. Bahan pemanis buatan
Pemanis buatan digunakan orang untuk menggantikan fungsi gula. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
· pemanis buatan rendah kalori
· secara ekonomis harganya lebih murah dibandingkan dengan pemanis alami
· pemanis buatan terasa labih manis dibandingkan dengan pemanis alami
Beberapa contoh pemanis buatan dan tingkat kemanisannya. Dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 2. Pemanis Buatan | |
Nama Zat | Kemanisan Relatif |
Sakarin | 50000 |
Aspartam | 16000 |
Asesulfame K | 20000 |
p-4000 | 400000 |
Sorbitol adalah salah satu jenis pemanis sintetis yang tidak terurai dalam mulut sehingga tidak merusak gigi. Tetapi pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan diare.
(Michael Purba, 2004: 73)
Gambar 4. SorbitolP-4000 adalah zat paling manis yang pernah dibuat, tetapi tidak digunakan sebagai pemanis karena mempunyai efek toksik (racun). Di Amerika Serikat, siklamat telah dilarang sejak 1970. Larangan tersebut biberlakukan karena siklamat menyebabkan kanker pada binatang percobaan. Walaupun penelitian labih lanjut gagal menunjukkan hubungan siklamat dengan kanker, larangan tersebut tidak pernah dicabut. Pada tahun 1977, juga ditemukan bahwa sakarin menimbulkan kanker pada binatang percobaan. Akan tetapi, sakarin tidak dilarang, karena pada masa itu, sakarin merupakan satu-satunya pemanis buatan yang tersedia. Pada tahun 1981, ditemukan aspartam dan asesulfame, suatu pemanis yang dinilai lebih aman.
Aspartam sekitar 180 kali lebih manis dari gula tebu, tetapi nilai kalorinya 1/160 dari gula tebu. Aspartam digunakan sebagai pemanis dalam permen dan berbagai jenis makanan olahan, tetapi tidak digunakan dalam minuman ringan. Aspartam kehilangan rasa manisnya jika disimpan dalam jangka waktu yang lama.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya.....