“ Bud, krek krek krekkk “
suara orang memanggil ku dari luar kamarku sembari mencoba untuk membuka
pintunya, “ dikunci ya Bud ” tanyanya
dari luar, “ iya “ sebentar jawabku dengan singkat.
Gue pun langsung berdiri
berjalan sembari berpegangan dinding tembok kamar dan akupun langsung
membukakan pintu. “ eh kamu Ton kenapa, tumben? “ kataku sembari menanyakan
kedatangannya, “ ini Bud, team kita hari ini kan final futsal ” jawab Toni, “ ow
iya, gue lupa Ton, jam berapa mainnya ” jawabku dengan singkat, “ jam 3 sore, lupa ya lho Bud , aduh ‼! ”
jawab Toni sambil menepuk jidatnya dengan telapak tangannya.
“ Ntar kita jam 2 ngumpul
dulu buat nentuin Line Up nya “ kata Toni memberitahu sedikit persiapan sebelum
bertanding, “ lho kenapa si Bud, perasaan dari tadi lesu banget” Tanya Toni ke
gue yang sedari tadi ngeliyatin muka gue, “ sakit kepala gue Ton ” jawabku
singkat, tadi gue udah minum obat di
beliin ama adik gue, eh tapi dari tadi sama aja kaga ada bedanya, “ emang obat
apaan” Tanya Toni, tanpa gue jawab , gue pun langsung mengambil dan
memperlihatkan obat yang gue minum , “ ni obatnya yang tadi gue minta beliin
ama adik gue” kataku sambil mnyodorkan obatnya ke Toni, Toni pun langsung
menerimanya dan hanya melihat sekilas, “ oh obat ini ” cletuk Toni, gue juga
pernah minum obat ini Bud waktu gue sakit kepala, tapi setelah gue minum sakit
kepala gue ga sembuh-sembuh, terus gue nanya ke mama “ ma, mama biasanya kalo
sakit kepala minum obat apa mah “ kata Toni mempraktekkan ketika menanyakan
obat yang biasa di minumnya saat sakit kepala ke mama nya, “ kalo mama sama
papa si biasa minum Bodrex Ton “ kata Toni ngasih tahu jawaban mamanya ke gue.
“ ya udah pas itu gue langsung aja minta
Bodrex ama mama gue aja, karna mama gue selalu sedia bodrex di rumahnya
Bud” jelas Toni menceritakan kejadiannya saat dia sakit kepala.
“ Coba deh Bud , lho minum
Bodrex ” Toni memberikan saran ke gue, “ sini gue beliin ke warung “ Toni
menawarkan dirinya untuk membelikan Bodrex, “ ya udah deh sono belikan” jawabku
sambil memberikan uangnya.
Toni pun langsung berangkat
ke warung untuk membeli Bodrex setelah ku berikan uangnya. Tak lama kemudian
sekitar 3 menit Toni pun datang membawa obat yang di belinya ( tentunya Bodrex gan J ).
“ Ni obatnya, langsung di
minum ya biar sakit kepala lho lekas sembuh ” suruh Toni meminum obatnya sambil
menyerahkan obatnya. “ oke plends, and makasih Ton udah bantuin beliin ya “
jawab ku sembari mengucapkan terimakasih ke Toni. “ airnya mana Ton, masa mau
di minum pake angin ,gue sambil ketawa “ canda ku dengan secara tidak langsung
nyuruh Toni buat ngambilin airnya, “ ah dasar lho bud, bilang aja nyuruh gue”
jawab toni sambil tersenyum.
Toni pun langsung menuju
dapur untuk ngambil airnya. “ ni airnya booooossss “ canda Toni sambil ngasih
airnya. “ makasih plends, lho emang
temen terbaik gue dah” jawab gue. “ baru nyadar lhohhhh, hahahahhhh “ saut Toni
sambil tertawa.
Gue pun langsung meminum
obatnya, “ udah lho istirahat dulu deh , biar ntar kita bisa langsung susun
strategi, “ suruh Toni ke gue, “ OK daaaahhhh ‼! “ jawabku dengan singkat, “
Bud, gue pulang dulu ya “ kata Toni sembari berpamitan pulang, “ ya udah, makasih
ya Ton udah bantuin, maaf deh plend ngrepotin elho “ kataku sambil bilang
trimakasih ke Toni. “ udah , lho istirahat biar sakit kepalanya sembuh kan udah
minum Bodrex, di jamin sembuh , tidur dulu deh biar kita nanti menang , biar
lho pas nangkap bola ga blunder , he…he…he “ Toni menyuruhku untuk istrahat
sembari becanda. “ iya crewet “ jawabku sambil
becanda balik, Toni pun hanya tersenyum…..
“ ya udah Assalamualikum ”
kata toni berpamitan , “ walaikum salam, ati-ati Ton “ jawabku.
Toni pun langsung keluar kamar
gue sambil menutup pintunya,
Krek, pintu kamar terbuka
lagi bersamaan kepala Toni melongok, “ Apa lagi Ton” tanyaku singkat, “
ini Bud, jangan lupa ya ntar jam 2
ngumpul di tempat biasa buat nentuin Lineup nya” kata Toni ngingetin gue
kembali, “ siap bos J ‼! “ jawabku singkat
sambil member tanda hormat dengan menaruh telapak tangan di jidat gue sambil
tersenyum .
Toni pun langsung menutup
pintunya kembali, “ Assalamualikum “ teriak Toni dari luar kamar, “ walaikum
salam “ teriakku dari dalam kamar menjawab
salam dia.
Terlihat jam di dinding
kamar masih menunjukan jam 11 siang, “ cukup lah buat tidur sejenak “ kataku
dalam hati, gue pun langsung pasang alarm jam 1.30 Tak lama kemudian akupun
baringan dan tertidur pules.
Kriiingggg……. Kriiiingggg….
Kring…….
Suara alarm yang sebelum
tidur sudah gue setting ,dan berarti waktu sudah menunjukkan jam 1.30, gue pun
langsung mandi untuk menyegarkan badan dan untuk mempersiapkan diri untuk
menyusun Lineup dan strategi.
Sekitar 10 menit gue pun
selasai mandi dan mengenakan pakaian serta menyiapkan perlengkapan untuk final futsal.
Tiba tiba teringat “ tadi
kan gue sakit kepala ya, ” kataku dalam hati , “ emang bener ni Bodrex mengerti
apa yang gue butuhkan di saat –saat penting “ kataku pelan sembari memuji kehebatan Bodrex dalam mengatasi sakit
kepala.
Setelah selesai persiapan
gue pun langsung luncura buat nyamperin Toni untuk menyusun strategi futsal buat
nanti. Sekitar 10 menit gue pun nyampe di rumah Toni dan dia pun sudah menunggu
di depan rumahnya, “ ayo berangkat” kataku dari atas motor mengajak Toni berangkat,
“ oke” jawab toni dengan singkat sambil berjalan menuju arahku.
Dan kita pun langsung
berangkt, “ oya gimana sakit kepala elho” Tanya Toni ke gue menanyakan sakit kepalanya
, “Alhamdulilah sembuh total, bablas sakit kepalanya…!‼ “ jawabku dengan tegas.
“ oke kan Bodrex, menyembuhkan dengan sekejap brooo, Bodrex gitu lhoohhh ” kata
Toni sabil becanda,
sekitar 5 menit kita pun
nyampe di tempat, dan ternyata sudah banyak
temen yang sudah menunggu. Tak lama pun kita langsung menyusun Lineup dengan
teman-teman se Team. Tak lama kemudian Lineup pun jadi, seperti biasa gue pada
posisi tetap sebagai kipper dengan tetap menjaga gawangnya agar tetap terjaga
tidak kebobolan.
Setelah semuanya beres kita
pun langsungn menuju lapangan untuk siap bertanding, karena waktu sudah
menunjukan jam 2.30 , itu artinya masih ada waktu 30 menit untuk melakukan pemanasan, dan kita pun
langsung luncuran menuju lapangan.
5 menit kemudian kita pun nyampe di lapangan , dan
kita langsung melakukan pemanasan, tak terasa melakukan pemanasan, akhirnya waktu
sudah menunjukkan jam 3, dan kita pun langsung memulai pertandingannya.
Priiiiitttttt …… suara pluit
di bunyikan oleh wasit tanda kick off babak pertama akan di mulai, dan kedua
team pun bermain saling serang mencoba untuk mencetak goal ke gawang lawan, selama
15 menit di babak pertama kedudukan masih sama kuat skor masih kosong- kosong,
namun di babak pertama team kami mendapatkan hukuman pinalti, karena Toni
melanggar pemain lawan di area kotak pinalti, dan akhirnya wasit pun memberikan
hadiah pinalti kepada team lawan, beruntung tendangan pinalti masih mampu gue
tepis , dan akhirnya bola pun tidak masuk ke gawang, sedihnya lagi pinalti
tersebut di berikan di babak injuri time , sehingga rasa tegang pun menyelimuti
gue dan temen-temen se team.
Setelah babak pertama
selesai kami pun menyusun srtagi kembali dengan bermain bertahan-menyerang.
Priii…ii…iiittttttt…. Tanda
babak ke dua sudah tiba, dan kami pun yakin mampu membuat goal dan menang,
setelah kurang 5 menit pertandingan berlangsung goal pun belum tercipta di ke
dua team, dan team kami pun bekerja keras untuk membobol pertahanan lawan yang
begitu kuat, dan upaya kita pun masih belum membuahkan goal , waktu sudah
berjalan 10 menit, kami pun bermain tanpa kenal lelah, saling menyerang pun
terjadi di ke dua team, dan goallllll , team kami membuat goal dan ke dudukan
1-0 , tepat di menit 27 kami mengubah kedudukan, kami pun semakin semangat
bermain, saling menyerang pun terjadi kembali, samiki keras ( sekeras bodrex
membasmi sakit kepala, he…he…he…), semakin ketat permainan kita, hingga sekitar
2 menit setelah kita mencetak goal, kedudukan masih tetap sama, skor masih tetap
1-0 , dan sial …‼! lagi-lagi team kami
mendapat hukuman pinalti kembali di menit 30. Dan kami pun sudah pasrah dengan
pinalti yang di berikan oleh wasit, gue pun berfikir “ tidak mungkin mereka
seperti keledai ” pikirku dalam hati.
Lawan pun dengan siap untuk
menendang bola dari titik putih, kali ini penendang pinalti berbeda, mungkin
karena penendang pertama tidak goal saat mengesekusi pinalti pertama.
Prii..ii…iiitttt
, suara pluit wasit berbunyi tanda tendangan pinalti siap di esekusi.
Dan kali ini gue tidak
menepisnya, meskipun gue mencoba untuk menangkap bola, karena bola melenceng ke
sisi luar gawang, beruntung goal tidak terjadi. Dan skor 1-0 pun masih tetap
hingga waktu normal, panitia pun memberikan waktu tambahan 4 menit, “ busyetttttt
” kataku dalam hati, ini gue harus bener-bener sigap menjaga gawang gue untuk
mempertahankan kemenangan sementara, bagaiman pun waktu 4 menit waktu yang
sangat lama untuk team gue, dan waktu yang sangat untuk team lawan yang sedang
ketinggalan satu goal, dan 2 menit setelah waktu tambahan, kami pun mengukuhkan
kemenangan dengan team kami mencetak goal, skor pun berubah menjadi 2-0, “
alhamdulilah “ dalam hatiku, akupun senang dan bisa bernafas lega.
Tak lama kemudian peluit
panjang wasit pun berbunyi , “ prrii..iii…iiitttt “ tanda pertandingan telah
berakhir, kamipun bersorak ria dengan kemenangan ini, dan kami pun menjadi
juara utama dalam kompetisi futsal.
Setelah pertandingan selesai
kami tidak langsung pulang kerumah, kami pun masih di lapangan berkumpul di
kantin lapangan, dan bercerita dengan kemenangan kita.
“ wah lho hari ini mainnya
oke banget dah Bud ” cletuk Toni yang tiba-tiba memuji penampilan gue, “ iya bener
Bud, keren lho Bud ngejagain gawang lho ampe ga kebobolan sama sekali “ sahut
temen se team gue, “ ah kalian bias aja, makasih dah pujiannya “ jawabku dengan merendah hati.
“ Padahal dia sakit kepala
lho tadi plend, tapi dia udah minum obat, makanya sembuh, coba kalo ga, bakalan
bisa kalah kita “ kata Toni , “ wah kog bisa
lho mainnya hebat banget, biasanya kalo abis sakit kepala lho jadi kipper kebobolan
mulu, karena masih berasa sakitnya, biarpun udah minum obat ” saut temen se
team gue, “ kali ini beda plend obatnya, Bodrex plend kali ini obat yang gue minum,
coba kalo yang gue minum obat yang biasa, ga tau deh nasib kita “ jawabku sambil
menyebutkan obat yang gue minum.
Tak terasa sudah 1 jam kita
mengumpul dan beristirahat di kantin, dan kita pun langsung pulang ke rumah
masing-masing dengan membawa kemenangan.
Pokok nya ini momen paling
istimewa bersama Bodrex, dengan Bodrex sakit kepala gue pun hilang, dan tidak
menghalangi untuk meraih kemenangan dan kesuksesan hanya gara-gara sakit
kepala.
Ini cerita ku bersama Bodrex,
apa cerita lho ….‼!
Thanks Bodrex…
_________________________________________________________________________________
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut beberapa syarat dari kontes #BodrexJuaranyaCepat
_________________________________________________________________________________
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut beberapa syarat dari kontes #BodrexJuaranyaCepat
Bukti Sudah Follow @vivi_log dan @keluargabodrex |
Bukti Artikel Sudah Di Post di Twitter |
Bukti Sudah Like FanPage Facebook Bodrex |
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya.....