IP54, IP55 & IP56
IP = Ingress Protection.
Kalo dari pengertian yang saya tahu, IP di pakai untuk mengacu pada tingkat ketahanan suatu device/equipment terhadap lingkungan sekitarnya. Bisa terhadap panas, percikan air, debu atau bahkan benturan sekalipun.
Semakin tinggi tingkat IP (Mis : IP54, IP55 & IP56), maka akan semakin tahan terhadap lingkungannya.
Angka Pertama : keterangan proteksi terhadap benda padat/solid
Angka Kedua : keterangan proteksi terhadap air/liquid
Ø IP54 : perlindungan terhadap debu dan terlindung dari air yang datang dari segala arah
Ø IP55 : perlindungan terhadap debu dan terlindung dari semprotan air dari segala arah
Ø IP56 : perlindungan terhadap debu dan terlindung dari semprotan air yang menyeruapi gelombang laut.
VG ( Viscocity Grade ).
Viscocity Grade (VG) merupakan angka yang menunjukan tingkat kekentalan pelumas , yaitu menurut beberapa standar sebagai pedoman kekentalan pelumas seperti:
Ø SAE ( Society Of Automatic Engineer)
Ø AGMA ( American Gear Manufactures Association ).
Ø ISO ( International Standardization Organization ).
Ø API ( American Petroleum Institute ).
VI ( Viscocity Index) .
Viscocity Index (VI) yaitu bilangan atau angka yang menunjukan kesetabilan kekentalan oil terhadap perubahan temperature.
Semakin sering oil terkena panas semakin cepat pula oil tersebut menjadi encer / menurun viskositasnya.
Berdasarkan nilai VI maka di kelompokan berdasarkan sifatnya:
Ø Rendah, bila nila VI berkisar antara 1 – 29.
Ø Sedang, bila nila VI berkisar antara 30 – 79.
Ø Tinggi, bila nila VI berkisar antara 80 – 100.
SAE ( Society Of Automatic Engineer)
SAE ( Society Of Automatic Engineer) merupakan standar yang di gunakan untuk mengetahui tingkat kekentalan suatu oil yang di ikuti angka di belakangnya,seperti :
SAE 50, SAE 20w-50, SAE15w50, SAE10w40, SAE15w40
Dari bahan dasarnya, oli terbagi 2 jenis, yaitu :
1. Oli Mineral (Base Oil) : Diperoleh dari hasil tambang minyak bumi yang diolah menjadi oli dan ditambah bahan aditif untuk menambah mutu pelumas menjadi lebih baik.
2. Oli Sintetis (Synthetic Oil): Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah. Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.
Makna Angka Di Belakang Hurus SAE
SAE 50
Menunjukkan oli tersebut mempunyai tingkat kekentalan 50 menurut standar SAE. Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas tersebut. Dan semakin rendah nila di depan SAE semakin encer oil tersebut.
Ada pula kode angka yang menunjukkan multi grade seperti 10W-50. Kode ini menandakan pelumas mempunyai kekentalan yang dapat berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf “W” di belakang angka 10 merupakan singkatan kata winter (musim dingin). Maksudnya, pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 50 ketika udara panas.
SAE 20w-50
Oli masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin / minus -100C sd -150C (kode 20w) dan pada suhu 1500C dengan kekentalan tertentu, Oli jenis ini relative kurang efisien dalm pemakain BBM namun sangat baik dlm perlindungan /perawatan mesin, khususnya untuk kondisi yang berpolusi dan beban berat serta mesin yang sering beroprasi. Pada kondisi ini dikenal dg istilah “Boundary Lubrication”, dimana pada kondisi tersebut. lapisan oli sangat tipis diantara celah mesin yang cenderung berpotensi terjadinya kontak antara logam dengan logam.
Oli jenis ini relative paling kecil nilai viskositas indeksnya (VI), diantara 3 jenis oli lainnya (minimal untuk oli mineral / semi sintetis 120, utk. sintetis 145). Semakin banyak aditiv viscosity index improver ,semakin sensitif oli untuk mesin motor terutama terhadap stress di gear.
SAE15w50
Maknanya oli masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin (minus) -15 sd -200C (kode 15w) dan suhu 1500C dengan kekentalan tertentu. Jenis oli relative sama dengan SAE20w50.Sedikit yg membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi dari 20w50. (minimal untuk oli mineral 130, utk. sintetis 150) Semakin tinggi nilai VI artinya adalah semakin banyak pemakaian aditif peningkat angka VI. Untuk motor seperti ini sangat riskan. Aditif ini relative sensitif digunakan untuk motor yang menyatukan oli mesin dan gigi (wet clutch).Artinya oli jenis ini relative lebih mudah berubah kekentalannya dibandingkan 20w50.
Maknanya oli masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin (minus) -15 sd -200C (kode 15w) dan suhu 1500C dengan kekentalan tertentu. Jenis oli relative sama dengan SAE20w50.Sedikit yg membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi dari 20w50. (minimal untuk oli mineral 130, utk. sintetis 150) Semakin tinggi nilai VI artinya adalah semakin banyak pemakaian aditif peningkat angka VI. Untuk motor seperti ini sangat riskan. Aditif ini relative sensitif digunakan untuk motor yang menyatukan oli mesin dan gigi (wet clutch).Artinya oli jenis ini relative lebih mudah berubah kekentalannya dibandingkan 20w50.
SAE10w40
Maknanya oli masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20 sd -250 C (kode 10w) dan suhu 150 0C dengan kekentalan tertentu . Jenis Oli yg relative paling encer diantaranya ke3 jenis oli lainnya. Oli ini relative paling irit BBM, namun kurang baik dalam perlindungan mesin. Terutama pada kondisi jalan sering macet dan beban berat. Relatif sama dg SAE 15w50 , dalam hal pemakaian aditif peningkat angka VI. (minimal utk.oli mineral 130, untuk sintetis 150 . Ukuran perubahan kekentalan oli biasanya dipakai batasan sampai 25-30% dari kekentalan awal /oli baru.
Maknanya oli masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20 sd -250 C (kode 10w) dan suhu 150 0C dengan kekentalan tertentu . Jenis Oli yg relative paling encer diantaranya ke3 jenis oli lainnya. Oli ini relative paling irit BBM, namun kurang baik dalam perlindungan mesin. Terutama pada kondisi jalan sering macet dan beban berat. Relatif sama dg SAE 15w50 , dalam hal pemakaian aditif peningkat angka VI. (minimal utk.oli mineral 130, untuk sintetis 150 . Ukuran perubahan kekentalan oli biasanya dipakai batasan sampai 25-30% dari kekentalan awal /oli baru.
SAE15w40
Maknanya oli masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -15 sd -200C (kode 15w) dan suhu 1500C dengan kekentalan tertentu . Nilai VI ,minimal untuk oli mineral 125, untuk. sintetis 145. Hasil pengujian di motor sebenarnya menunjukkan oli jenis ini yg paling pas. Oli jenis ini relative paling stabil kekentalannya dibandingkan yg lainnya. Biasanya jenis SAE ini, dipakai untuk kendaraan jenis mesin disel, yg membutuhkan kestabilan kekekntalan dalam jarak jauh dan kondisi ekstrim pada mesin disel. sebagai tambahan aditif VI adalah senyawa kimia kopolimer -rantai panjang- yg mampu beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi tetapi sensitif ertahadap. stress di gear.
Maknanya oli masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -15 sd -200C (kode 15w) dan suhu 1500C dengan kekentalan tertentu . Nilai VI ,minimal untuk oli mineral 125, untuk. sintetis 145. Hasil pengujian di motor sebenarnya menunjukkan oli jenis ini yg paling pas. Oli jenis ini relative paling stabil kekentalannya dibandingkan yg lainnya. Biasanya jenis SAE ini, dipakai untuk kendaraan jenis mesin disel, yg membutuhkan kestabilan kekekntalan dalam jarak jauh dan kondisi ekstrim pada mesin disel. sebagai tambahan aditif VI adalah senyawa kimia kopolimer -rantai panjang- yg mampu beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi tetapi sensitif ertahadap. stress di gear.
Oli yg paling umum dipakai di negara bersalju adalah SAE 10W30 dan 5W30. Apapun jenis mobilnya, disini faktor pertimbangannya murni kondisi/suhu di negara tersebut. Kalau memakai oli SAE 20W50 di negara bersalju, kendala utamanya adalah jenis oli ini bisa membeku pada kondisi dingin / salju. Untuk di Indonesia, kebanyakan pabrikan kendaraan lebih merekomendasikan SAE 20W-50 atau 10W-40. Untuk performa / kinerja mesin-mesin modern yang telah banyak dipakai oleh mobil sekarang, oli dengan tingkat SAE yang lebih encer telah banyak menjadi rekomendasi pabrikan, hal ini dikarenakan didalam mesinnya terdapat banyak celah-celah kecil yang harus dengan cepat dan mendapatkan pelumasan.
Perlu diingat kekentalan / SAE bukanlah satu-satunya hal yang mendukung kinerja dan perawatan mesin, akan tetapi kualitas kandungan additif yang pada oli tersebutlah yang lebih menentukan baik tidaknya untuk perawatan mesin. Jadi selain kekentalan, hal yang juga perlu diperhatikan adalah mutunya. Tingkat mutu pelumas mempunyai satuan sendiri yaitu API (American Petroleum Institute)
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya.....